Saturday, October 12, 2013
3:26 PM
Selamat tanggal duabelas oktober Tuan . Tigabelas
bulan , bukan waktu yang sebentar dan bukan perkara mudah menjalani tanpa kamu
. Semakin lama waktu berlalu , semakin banyak pula endapan rindu yang bisa
sangat menyiksaku . Apapun yang aku lakukan , tidak pernah mampu mengalihkan
kamu dan bertumpuk-tumpuk rasa rindu untuk kamu . Kamu adalah segalanya dan
bahkan saat kamu sudah tidak lagi di dunia , kamu tetaplah sama bagiku :
segalanya .
Aku punya banyak cerita Tuan , aku yakin kamu dengan
sepenuh hati pasti mau mendengarkan . Klo dulu waktu kamu magang kamu di kota
udang dan ngekost sementara di rumah sahabat kamu, sekarang aku magang di kota
kita sendiri Tuan . Iya kota pudak . Aku juga kost , tapi bedanya aku kost
dengan sahabat bukan dirumah sahabat. Tuhan mendengar do'a yang selalu aku
lantunkan. Tuhan selalu menempatkan aku ditempat yang tepat. Ditengah-tengah
orang yang tepat. Orang-orang dikantor sudah seperti keluarga.
Dulu waktu kamu magang, entah berapa minggu sekali
kamu pulang. Dan setiap pulang kamu bawa susu kotak buat aku. Padahal bisa saja
kamu habiskan ditempat magang kamu. Tapi kamu memilih membawanya pulang untuk
adik semata wayang ini. Betapa saat itu aku menjadi adik yang paling
berbahagia. Ingin rasanya aku putar waktu pada saat itu. Agar aku lebih paham
bagaimana kamu sangat menyayangiku. Meskipun tanpa pernah terucap.
Jujur, aku sepi Tuan. Segalanya terasa begitu
ganjil, tidak lagi genap seperti dulu. Akhir-akhir ini aku sedang khawatir
dengan hari esok. Rasanya baru tiga hari lalu kamu berusaha menyakinkan aku
untuk masuk ke sekolahku sekarang. Kamu mau tau? Dulu saat aku memutuskan untuk
masuk ke sekolah itu, aku sendiri tidak yakin dengan pilihan itu. Tapi karena
kamu yang menyuruhku, meyakinkan aku. Maka aku pun percaya, segalanya akan
baik-baik saja. Dan memang, semua berjalan baik-baik saja selama hampir empat
tahun ini. Yang terasa tidak baik ya tiga belas bulan ini.
Aku tidak tau harus bagaimana menentukan kemana aku
melangkah. Semuanya masih begitu gelap, jika ada titik terang maka itu hanya
titik yang aku khayalkan. Aku ingin pergi jauh, menjelajah dunia. Bukan hanya
stay di tempat, bukan terus berada pad zona aman ini. Setujukah kamu jika aku
pergi jauh? Tenang saja aku tidak pergi selamanya, aku hanya ingin menjelajah,
membandingkan warna, menyamakan rasa. Aku akan tetap kembali ke rumah kita :
muara dari segala muara. Maukah kamu membantu aku dan mimpi-mimpiku?
Tuan, aku sangat merindukan kamu. Aku sangat
menyayangi kamu. Dan aku sangat membutuhkan kamu. Bahkan dalam wujud tak nyata.
Bahkan hanya melihat kamu di alam berbeda. Tuan aku terus berdo'a, tidak
berhenti berdo'a agar kita dipertemukan kembali di surga.
Untuk kakak semata wayang, yang terus membayang.