Tidak seharusnya
memang aku jatuh cinta padamu . jatuh cinta pada karakter yang begitu khayal .
lucu memang bagaimana bisa aku jatuh cinta pada kamu yang hanya ku kenal lewat
tulisan . aku hanya mengetahui karaktermu yang di deskripsikan oleh orang lain
. padahal bisa saja penokohanmu terlalu di lebih-lebihkan . dan jika tujuannya
adalah untuk membuatmu nampak hebat dan nyata , maka sungguh itu bekerja padaku
. aku jatuh cinta pada kepribadianmu . aku menyukai otak cerdasmu , aku
menyukai caramu melihat dunia dengan cara yang begitu berbeda . aku menyukai
sikap optimis yang kental dalam dirimu . aku menyukai kegigihanmu . aku
menyukai jiwa pemberanimu . dan yang paling penting sungguh aku jatuh hati pada
kebaikan hatimu dan jiwa pemimpimu .
”suaranya kering ,
serak , dan nyaring . persis vokalis mengambil nada falsetto-mungkin kebanyakan
menangis waktu kecil . gerak-geriknya canggung serupa belalang sembah . tapi
matanya istimewa . disitulah pusat gravitasi pesona arai . kedua bola matanya
itu sang jendela hati , adalah layar yang mempertontonkan jiwanya yang tak
pernah kosong”
Ah betapa aku terbius
oleh kata-kata itui . maukah kamu tau Tuan , saat aku membaca bagian itu aku
juga sedang membayangkan mata kamu yang indah berbinar :D mata seorang pemimpi
, mungkin mata itu hampir sama dengan mata Tuan yang sudah berada di surga .
penuh sinar optimis .
Mungkin jiwamu
memang terbentuk secara alamiah . itulah cara Tuhan menjaga makhluknya .
seorang anak kelas 3 SD sudah begitu sabar , ikhlas , dan tetap “legowo”
menerima takdir menjadi yatim piatu dan menjadi simpai keramat . berjalan
meninggalkan duka dengan tubuh tegap dan belajar menguatkan diri sendiri .
sementara aku kelas 2 smp baru belajar melakukannya . sungguh aku tidak mengerti
bagaimana kamu melakukannya saat itu . kamu kecil sudah menjadi penyemangat
orang lain . padahal saat itu harusnya kamu yang disemangati dan dihibur agar
segera bangkit dari kesedihan . tapi lihatlah kamu berbeda , disaat seharusnya
anak sekecil itu menangisi nasibnya yang terasa tak adil . kamu malah mengusap
air mata orang lain yang terenyuh pada jiwa besar yang ada pada tubuh kecilmu .
Aku tidak tau
dimana kamu sekarang Tuan . kamu pun bukan lagi arai muda seperti dalam kisah
yang aku baca . tapi aku percaya sosok arai kecil dan arai remaja masi tergurat
jelas di parasmu yang mungkin saat ini mulai terlihat jauh lebih dewasa . tapi
aku benar-benar mengagumi kamu dan kepribadianmu . mungkin kalau aku bisa
bertemu dengan kamu , aku hanya akan memandang kamu lama . mencoba memahami
dunia yang ada di dalam jiwa pemimpi seperti kamu .
Entah apalagi yang
ingin aku sampaikan untuk menunjukkan kekagumanku yang mungkin dianggap gila
oleh orang lain . surat inipun tidak akan pernah kamu baca . dan dengan surat
ini aku hanya ingin mengabadikan rasaku ke kamu .
Surat ini di tulis
saat deadline kantor mengejar , tapi dengan sangat sadar seorang gadis dengan
dunia tulisnya malah sibuk jatuh cinta :p
Ini dari ARA untuk
ARAI :D