Kerinduan ,
hanya itu satu-satu hal yang berhembus dari dalam jiwaku yang kelam .
Merindukan kehadirannya yang tidak mungkin lagi berdiri di depanku dan
tersenyum menghiburku . Yang ada , hanya aku yang senantiasa merindukan setiap
detik bersama . Setiap detik yang baru ku sadari betapa berharganya . Seperti
setiap terik yang selalu tersaji di pagi hari . Matahari masi bisa ku nikmati ,
udara masih bisa ku nikmati , tapi kehadirannya tidak mungkin lagi kembali .
Yang ada , hanya aku yang sepi . Tanpa seberkas asa yang selalu dia sisipkan
dalam sakitnya . Tanpa sorot mata optimis dalam setiap tangisnya . Tuhan betapa
aku sangat merindukannya . Ketika aku bahkan belum menyadari baiknya dia , dia
sudah membuatkan aku ingatan tentangnya yang sampai kapanpun tidak akan aku
lupa . Ketika aku bahkan belum berpikir tentang membuat tersenyum orang lain ,
dia juga sudah memberikan senyumannya untukku . Senyuman menyebalkan yang
selalu ku rindukan . Saat aku bahkan tidak pernah bersenandung untuknya , dia
senantiasa bernada untukku . Mungkin dia tau bahwa aku menyukainya . Meskipun
terkadang terasa menyebalkan . Mungkin dia juga tau bahwa tidak banyak waktu
untuk terus bersenandung untukku . Dia tinggalkan aku dengan sisa suara tawanya
, tawanya khasnya yang kadang membuat aku terjaga dari tidurku . Dia tinggalkan
aku dengan senyuman , senyuman manis itu yang tidak ingin aku lupakan . Dia
tinggalkan aku dengan seberkas sinar mata yang membuat aku percaya . Dia
tinggalkan aku dengan senandungnya yang tidak merdu tetapi selalu kusukai . Dia
meninggalkanku dengan segala hal terbaik yang di berikan untukku . Dan dia
tinggalkan aku dengan segala kerinduan yang tidak akan pernah terobati oleh
apapun atau siapapun . Karena dia adalah satu-satunya orang yang Tuhan ciptakan
untuk menemaniku bahkan ketika aku belum bisa menghargainya sewaktu kecil .
Tidak akan pernah ada yang akan mengganti ataupun menggeser sedikitpun dia
sebagai matahari pagi , udara sejuk , bintang malam , senandung lagu ,
motivasiku , dan dia adalah gelapku . Dia yang selalu ada saat aku memejamkan
mata karena dia menamakan dirinya gelap , hitam yang akan selalu ada ketika aku
memjamkan mata , dan dia akan selalu ada untukku . Dan untuk mereka yang tetap
mengingatnya bahkan ketika di detik yang sama dia tidak akan pernah lagi sama
nyatanya . Dia memang tidak lagi terlihat dan tersentuh tapi dalam jiwaku , dia
tetap hidup sampai nanti aku yang akan mati . Saat itu pula aku akan merasakan
bagaimana dia saat ini . Aku hanya berharap nanti ketika aku sudah berada di
surga tempatku kembali kepada Tuhanku , aku akan bertemu dengannya lagi . Lalu
bersama dua malaikat lainnya kami akan bahagia , sebagaimana seharusnya .
Sebagaimana Tuhan mengijinkannya . Dan aku harap Tuhan mengijinkannya . Karena
aku tidak tahu dimana lagi bisa bertemu dengannya dan kembali tertawa bersama
jika bukan di firdaus milik Tuhan . Karena yang aku tau disana lah kebahagiaan
abadi berada . Bersama malaikatmalaikat Tuhan dan bersama malaikatmalaikat yang
selama ini sudah mendampingiku dibumi . Ya Ibuk , Bapak dan Kakakku adalah yang
kusebut malaikat . Para malaikat rendah hati yang bersedia meninggalkan
tempatnya disurga untuk menemaniku menjalani hari dibumi . Ya , lihat saja
kakakku , bagiku dia adalah malaikat . Jadi
sekarang dia sedang mengambil sayapnya disurga . Dia sudah jadi malaikat sejati
disana . Menjagaku dan menungguku serta 2 malaikat lainnya disurga . Aku tahu
suatu saat nanti 2malaikatku yang masi disini juga akan mengambil sayapnya
disurga , dan aku takut jika saat itu tiba aku belum bisa mengukir kebahagiaan
untuk malaikatku . Tuhan , tolong jangan biarkan 2malaikat yang tersisa ini
juga buru2 kesurga untuk ambil sayap mereka . Bilang ke mereka klo masi ada aku
yang butuh mereka . Aku masih butuh mereka untuk jaga aku yang lemah ini .
Tanpa sayappun mereka adalah malaikat .